Terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara mencintai dan dicintai. Dicintai menaruh posisi kita pada posisi objek, sedangkan Mencintai berarti menaruh kita pada posisi subjek. Banyak anggapan, sumber kebahagiaan dalam pernikahan adalah ketika kita menjadi objek.
Artinya,
seberapa banyak kita sudah bisa memaksimalkan kehidupan kita, untuk
sebanyak-banyaknya bermanfaat bagi kehidupan orang lain.
Dan janganlah menikah
untuk mencari kebahagiaan.”tidak ada satu orang pun yang bertanggung jawab atas
kebahagiaan kita, karna kebahagiaan itu milik pribadi seseorang, yang
diciptakan pribadi, tidak tergantung pada apapun”. Salah satu sumber
kebahagiaan adalah rasa cinta atau mencintai. Jadi, mengapa tidak kita
sebanyak-banyaknya membuat peluang itu dalam perkawinan kita?
“Maka,
saat kita diberi kemampuan, kesempatan untuk bisa mencintai dan menyayangi
seseorang/pasangan, lakukanlah dengan hati yang senang. Itu berarti kita diberi
kesempatan untuk bahagia dan membagi kebahagiaan kita”.
Dan hidup seperti
bercermin, secara hitungan manusia, jika kita meberi maka kita pun akan
menerima. Dengan menyayangi dan mencintai pasangan, maka kita akan mendapat hal
yang sama.
Jika
seandainya hasil tidak berbanding lurus. Maka intropeksi dirilah, tanyakan
kepada diri sendiri, sudah tepatkah alas an dan cara kita mencintai ? “ Mungkin
proses kehidupan pasangan kita kurang memberi pengajaran tentang alasan dan
cara mencintai yang benar dan tepat. Jangan berhenti untuk ‘mengajarkan’.
Tetaplah berbahagia, karna kendati mencintai merupakan sumber kebahagiaan –
tujuan mencintai bukan untuk berbahagia, tapi justru untuk berbagi dan memberi
kebahagiaaan.
0 Komentar untuk "INDAHNYA MENIKAH DI USIA MUDA "